Masih bercerita tentang keindahan
pulau Selayar. Namun kali ini saya mencoba menceritakan kehebohan bawah air di
pulau Selayar. Sebenarnya spot menyelam di pulau Selayar tidak kalah menarik
dari spot-spot yang ada di Taka Bonerate.
Kalau saya cermati, justru lebih
banyak Dive Center milik bule yang ada di Selayar, sedangkan di Taka Bonerate
Dive Center yang ada hanya milik pihak TN. Kalau ada dive resort yang dikelola
secara profesional oleh bule menunjukkan kualitas spot penyelaman yang bisa
dibilang istimewa. Logikanya orang asing akan memilih tempat yang sesuai ketika
mereka mencoba berinvestasi di Indonesia, karenanya pilihan spot diving dengan
kualitas yang baik tentunya menjadi perhatian serius bagi mereka. Namun jika
kita memiliki budget terbatas untuk menyelam di Selayar ini, Dinas Pariwisata,
klub SSD (Sileya Scuba Diver) dan pihak Taman Nasional dapat menjadi
alternative untuk mencari peralatan menyelam di Selayar. Selain itu ada
beberapa dive center yang di milik pegawai TN seperti Tinabo DC di kota Benteng
yang menyediakan sewa peralatan menyelam dengan biaya yang cukup terjangkau.
Pada prinsipnya, menyelam di
Selayar itu bisa dilakukan sepanjang tahun. Namun pemilihan spot penyelaman
tetap harus melihat kondisi musim yang ada di Selayar. Jika musim angin barat
sekitar bulan November sampai Mei, maka spot penyelaman harus berada di sebelah
timur pulau. Jika angin timur sekitar bulan Juni sampai Oktober, maka
penyelaman dapat dilakukan di sisi barat. Di sisi timur pulau Selayar di
dominasi dengan kontur wall dan di
sertai dengan arus yang kuat, sebaliknya di sisi barat pulau Selayar di
dominasi kontur flat dengan arus yang super jinak.
Mengingat saat saya mengunjungi
Selayar di saat musim angin barat, maka mas Ridho mengajak aku menyelam di sisi
timur, tepatnya di pantai Ngapaloka. Ternyata untuk menuju ke sisi timur
memakan waktu yang cukup lama, karena harus melintasi hutan dan jalan
perbukitan yang cukup terjal. Karena jauh dari kota Benteng maka mobilisasi
untuk menuju sisi timur harus menggunakan mobil yang dapat kita sewa di Tinabo
DC. Sesampai di pantai Ngapaloka suasana benar-benar berubah sesaat terlihat
debur air yang jinak dan warna biru di sepanjang garis pantai. Penyelaman
pertama ada di Ngapaloka tunel, yaitu gunung karang bawah air
yang berdinding karang dan memanjang dari Utara ke Selatan sejajar dengan garis
pantai. Kami mengambil sisi sebelah timur dari tebing namun di sini saya dan
mas Ridho berhadapan dengan arus yang cukup kuat dari arah timur dan mendorong
tubuh saya menempel ke dinding karang seperti cicak. Karena kuatnya arus yang
menempelkan tubuh kita, mas Ridho yang mengenal dengan baik kondisi penyelaman
di daerah ini, berinisiatif mengajak saya turun lebih dalam sampai menyentuh
kedalaman 35 meter. Kondisi visibility yang sangat luar biasa jernih
benar-benar membuat saya terlena. Schooling jack, bayangan white tip shark
sampai dengan ikan napoleon sebesar meja kantorku pun menjadi mudah di temukan.
Namun dengan kondisi berarus ternyata saya kurang cukup piawai mengabadikan
momen di bawah air Selayar ini dengan baik.
Penyelaman kedua kami mengambil spot slope di
pantai ngapaloka. Di sini arus masih terasa tetapi tidak sekuat seperti di
penyelaman pertama. Cuman sayangnya di daerah ini masih terdapat sisa-sisa
karang yang rusak akibat pemboman. Cukup di sayangkan, masih ada manusia yang
tega menukar warisan terumbu karang dan potensi wisata yang luar biasa tersebut
dengan keuntungan sesaat yang mungkin akan habis dalam waktu 2 sampai 3 bulan. Sedikit
kecewa memang, tapi visibility yang jernih dan atraksi ikan-ikan di karang
seakan mengobati rasa penasaran menyelam di Selayar.
0 komentar:
Posting Komentar